Total Tayangan Halaman

Senin, 11 Juli 2011

dilemalima


berpijak diantara gunung dan laut,,
mencari kedamaian ditengah kehidupan but i can't
sekedar ingin melepas penat yang menggumpal hitam
ingin membuangnya entah dimana
 berlari sampai keringat dan tenagaku habis tapi apa guna
 tak ada kedamaian saat ini
seperti layang-layang yang terlepas terhempas terbang terombang-ambing badai kehidupan
mengusir kejenuhan menghitung butiran pasir putih sampai rambutku putih
berenang  bersama ikan menyelam mencari kerang yang mengerang
 hilangkan kebencian dan rasa dendam
begitu hijau hati ini menghirup pucuk-pucuk daun yang masih meneteskan air mata di ujung warna pupusnya
ya Rabb......
Sungguh megah alam ini,,dibalik rasa syukurku yang agung masih tersimpan sisa-sisa kisah tak sempurna seakan membuatku ingin berputar menyempurnakannya..

Jumat, 08 Juli 2011

Dari Ali bin Abi Thalib ra bahwa dia berkata: Nabi SAW ditanya tentang keutamaan-keutamaan tarawih di bulan Ramadhan. Kemudian beliau bersabda:
  1. Orang mukmin keluar dari dosanya pada malam pertama, seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.
  2. Dan pada malam kedua, ia diampuni, dan juga kedua orang tuanya, jika keduanya mukmin.
  3. Dan pada malam ketiga, seorang malaikat berseru dibawah ‘Arsy: “Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat.”
  4. Pada malam keempat, dia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Al-Quran).
  5. Pada malam kelima, Allah Ta’ala memeberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.
  6. Pada malam keenam, Allah Ta’ala memberikan pahala orang yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.
  7. Pada malam ketujuh, seolah-olah ia mencapai derajat Nabi Musa a.s. dan kemenangannya atas Fir’aun dan Haman.
  8. Pada malam kedelapan, Allah Ta’ala memberinya apa yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahin as
  9. Pada malam kesembilan, seolah-olah ia beribadat kepada Allah Ta’ala sebagaimana ibadatnya Nabi saw.
  10. Pada Malam kesepuluh, Allah Ta’ala mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.
  11. Pada malam kesebelas, ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.
  12. Pada malam keduabelas, ia datang pada hari kiamat sedang wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.
  13. Pada malam ketigabelas, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.
  14. Pada malam keempat belas, para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.
  15. Pada malam kelima belas, ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.
  16. Pada malam keenam belas, Allah menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.
  17. Pada malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti pahala para nabi.
  18. Pada malam kedelapan belas, seorang malaikat berseru, “Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridha kepadamu dan kepada ibu bapakmu.”
  19. Pada malam kesembilan belas, Allah mengangkat derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.
  20. Pada malam kedua puluh, Allah memberi pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).
  21. Pada malam kedua puluh satu, Allah membangun untuknya sebuah gedung dari cahaya.
  22. Pada malam kedua puluh dua, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.
  23. Pada malam kedua puluh tiga, Allah membangun untuknya sebuah kota di dalam surga.
  24. Pada malam kedua puluh empat, ia memperoleh duapuluh empat doa yang dikabulkan.
  25. Pada malam kedua puluh lima , Allah Ta’ala menghapuskan darinya azab kubur.
  26. Pada malam keduapuluh enam, Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.
  27. Pada malam keduapuluh tujuh, ia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.
  28. Pada malam keduapuluh delapan, Allah mengangkat baginya seribu derajat dalam surga.
  29. Pada malam kedua puluh sembilan, Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.
  30. Dan pada malam ketiga puluh, Allah ber firman : “Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku.”

Senin, 04 Juli 2011

DEKRIT PRESEMO 5 JULI 2011


DEKRIT PRESIDEMO 5 JULI 2011

Berdasarkan batas waktu yang telah ditentukan untuk mengevaluasi, mempertimbangkan dan menyelidiki permasalahan maka dikeluarkan keputusan secara toleransi :
  1.  Dilarang menyembunyikan kebenaran sehingga ketika datang ketidakbenaran hal yang sebenarnya benar menjadi tidak benar.
  2. Menjunjung tinggi kejujuran meskipun beraneka ragam rasa produk yang dipasarkan dan mengharamkan kemunafikan.
  3. Berani hadapi kenyataan hidup dan berjuang mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat.
  4. Dalam akulturasi cinta dan pluralisme agama diwajibkan menjaga, menghormati dan memuliakan hak dan kewajiban setiap individu. 
  5. Memberi hukuman untuk setiap pelanggaaran berdasarkan perjanjian privacy dan perundang-undangan emo lovers yang telah ditentukan sebelumnya.

Selasa, 28 Juni 2011

Mereka Mengajarkan KIta


Hal yang sangat menyedihkan adalah saat kau jujur pada temanmu, dia berdusta padamu. Saat dia telah berjanji padamu, dia mengingkarinya. Saat kau memberikan perhatian, dia tidak menghargainya. Hal yang sangat mengecewakan adalah kau dibutuhkan hanya pada saat dia dalam kesulitan.

 
Jangan pernah menyesali atas apa yang terjadi padamu! Sebenarnya hal-hal yang kau alami sedang mengajarimu. Saat temanmu berdusta padamu atau tidak menepati janjinya padamu atau dia tidak menghargai perhatian yang kau berikan, sebenarnya dia telah mengajarimu agar kau tidak berperilaku seperti dia.

Bila kau dibutuhkan hanya pada saat dia sedang kesulitan sebenarnya juga telah mengajarimu untuk menjadi orang yang arif dan santun, kau telah membantunya saat dia dalam kesulitan.

Hal yang menyakitkan adalah saat kau mencintai seseorang dengan tulus tapi dia tidak mencintaimu atau dia yang kau sayangi tiba-tiba mengirimkan kartu undangan pernikahannya, sebenarnya hal ini sedang mengajarimu untuk RIDHA menerima takdir-Nya.

Begitu banyak hal yang tidak menyenangkan yang sering kau alami atau bertemu dengan orang-orang yang menjengkelkan, egois dan sikap yang tidak mengenakkan. Dan betapa tidak menyenangkan menjadi orang yang dikecewakan, disakiti, tidak diperdulikan/dicuekin, atau bahkan dicaci dan dihina. Sebenarnya orang-orang tersebut sedang mengajarimu uuntuk melatih membersihkan hati dan jiwa, melatih untuk menjadi orang yang sabar dan mengajarimu untuk tidak berperilaku seperti itu.

Mungkin ALLAH menginginkan kau bertemu orang dalam berbagai macam karakter yang tidak menyenangkan sebelum kau bertemu dengan orang yang menyenangkan dalam kehidupanmu dan kau harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu yang telah mengajarkan sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu.


Oleh : razita-sabrina-filzah

Senin, 27 Juni 2011

♥♥ Siapa Bilang Ukhti Tidak Cantik ? ♥♥

(´'`v´'`)
`•.¸.•´
.¸.•´¸.•*¨)
(¸.•´ (¸.•´ ♥♥ Siapa Bilang Ukhti Tidak Cantik ? ♥♥

♫•*¨*•.¸ﷲ¸.•*¨*•♫♥:♫*ღ☆ღ*¨*¤.¸¸.¸¸.¤*¨*ღ☆ღ*♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ•

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

CANTIK....

Bagi sebagian wanita,
Beberapa orang mungkin mempunyai persepsi beda-beda tentang cantik.
Bahkan ada yang bilang kalau cantik itu relatif. Itu benar.
Tapi saya tambahkan sebait puisi beriku sebagai Motivasi:

Menjadi wanita itu kehendak Tuhan
Menjadi Cantik itu relatif
Menjadi muslimah itu anugrah
Tetapi menjadi muslimah yg sholehah itu PILIHAN !

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ

Namun, seiring dengan maraknya produk-produk kecantikan di TV. Kita jadi berpikir kalau yang di sebut wanita cantik itu adalah yang seperti model di produk kecantikan tersebut. Berkulit putih, berhidung mancung, berbibir tipis, dan semua yang tampak pada si model.

Sehingga terciptalah image, bahwa wanita yang berkulit gelap, hidungnya mancung ke dalam dan berbibir tebal itu adalah wanita yang jelek.
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ

Ukhti, jika sekarang kamu merasa kalau wajahmu gak cantik. Cobalah pandang kembali wajahmu ke cermin. Lihatlah betapa Allah telah menyempurnakan bentuk wajahmu. Bayangkanlah jika seandainya Allah menciptakan lubang hidungmu bukan menghadap ke bawah, tapi ke depan. Bisa ukhti bayangkan apa yang terjadi jika ada lalat dan nyamuk yang terbang nyasar ke dalam hidung mu. Atau jika Allah menciptakan lubang hidung mu menghadap ke atas, bisa dibayangkan jika musim hujan tiba, Ukh. Hidung kita akan menampung air hujan yang turun dari langit.
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ

Atau bisa kamu bayangkan jika Allah menciptakan sepasang matamu ditaruh dijidat atau telingamu hanya sebelah. Wah, bentuknya pasti gak karuan rupa. Jangankan manusia yg melihatnya, hantupun juga akan takut melihatnya...hihi..

Sungguh Maha Suci Allah atas semua ciptaan-Nya.
Karena Allah sendiri yang bersumpah dalam firman-Nya :

“ Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. ” (QS. At-Tin: 4)

Sungguh, mudah bagi Allah menciptakan seluruh wanita di dunia ini dengan wajah yang cantik semua. Tapi dengan begitu, kita jadi sama. Tidak ada yang menjadi pembedanya. Kita jadi sulit mengenal jika wajah kita sama semua, Ukh....

Allah ingin menciptakan keindahan di dunia ini,
dengan banyak perbedaan di dalamnya....

Maka biarlah kita menjadi salah satu yang indah itu, Ukh. Dengan segala perbedaan di antara kita....

Aku jadi teringat dialog salah seorang sahabatku dengan mamanya beberapa tahun yang lalu.

“ Ma, hidung Aya kok pesek sih? Gak kayak temen-temen Aya yang lain. Aya jadi keliatan jelek. ”

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ

Waktu itu mamanya ketawa, dan bilang :


“ Aya harus bersyukur karena di beri hidung sama Allah. Coba bayangin kalo Aya gak di kasih hidung sama Allah? Trus siapa yang bilang kalau hidung pesek itu jelek? Buktinya banyak kok yang hidungnya mancung tapi kelihatan jelek. Sedangkan Aya, walaupun pesek tapi cantik. Aya anak mama yang paling cantik.. ”

Ya jelas aja mama bilang kalo aku adalah anaknya yang paling cantik, karena adek-adeknya 'kan cowok semua.

Tapi waktu itu Aya serasa melambung ke langit, karena di puji oleh mama. Dan ketika Aya beranjak dewasa, Aya tau mamanya hanya ingin membuat Aya merasa selalu bersyukur atas pemberian-Nya.

Yaa Ukhti, Syukur.
Itulah perasaan yang harus kita miliki. Bukan perasaan minder dan sedih.

Bersyukurlah, karena Allah menciptakan mu dengan sempurna. Bersyukurlah, karena banyak yang telah Dia beri pada mu, pada kita. Bahkan jika kita mencoba menghitung nikmat-Nya, tidak akan cukup waktu kita untuk menghitungnya
.
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ

Bersyukurlah Ukhti....Seperti yang Dia katakan padamu :

“ Jika engkau bersyukur kepada-Ku, niscaya akan Ku tambah nikmat-Ku kepadamu. Namun jika engkau mengingkari nikmat-Ku, sesungguhnya azab-Ku amat pedih. ” (QS. Ibrahim : 7)

Aku pun jadi teringat dengan ucapan salah seorang temanku beberapa waktu lalu,

“aku ini jelek, pasti nggak ada ikhwan yang mau jadi suami ku.”

Tapi ternyata, 4 bulan sesudahnya dia menikah. Subhanallah..

Masyaallah Ukh....jika ada pikiran suudzon kepada Allah terlintas di dada dan otakmu tentang bentuk wajahmu ,maka Ingatlah kembali janji-Nya pada kita,

“ ....perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik..... ”
(QS. An-Nur : 26)


Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya, Ukh....
Di ayat itu, Allah tidak berfirman kalau perempuan-perempuan yang cantik untuk laki-laki yang baik...

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ

Bukan, Ukh...bukan cantik....tapi baik !

Maka perbaikilah diri kita dengan akhlak Qur’ani, bukan malah mempercantik diri dengan make-up tebal seperti wanita-wanita jahiliyah di zaman Rasulullah dulu.

Percayalah, Ukhti ..!
Laki-laki itu datang bukan karena kecantikan, kekayaan dan kepandaianmu.

Bukan, Ukhti...!!
tapi karena Allah lah yang menggerakkan hatinya untuk mengkhitbahmu,
untuk menyempurnakan setengah agama bersama-sama denganmu.

maka tunggulah janji Allah itu, karena janji Allah akan pasti datangnya.

Kalaupun tidak di dunia ini, insyaallah... Allah mempertemukanmu dengannya
di alam yang abadi....alam yang tidak ada keburukan di dalamnya....hanya ada keindahan....

insyaallah....

Jadi, jangan merasa minder atau sedih jika ada yang mengatakan kalau wajahmu gak cantik, Ukhti

Karena Allah yang menjamin, bahwa Dia telah menciptakanmu dengan sebaik-baiknya bentuk.

Dan bila rasa sedih itu masih ada karena seisi dunia menganggapmu bukanlah wanita yang cantik, dengarkanlah kembali firman-Nya yang dapat menenangkan hatimu....

“ Dan janganlah kamu merasa lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati. Sebab kamu paling tinggi derajatnya, jika kamu orang yang beriman. ”
(QS. Ali ‘Imran : 139)

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ

Percayalah, Ukhti.. Beratnya timbangan amalanmu di Hari Akhir nanti tidak lah
di tentukan dengan seberapa banyak orang di dunia ini yang menganggap kamu cantik. Tapi seberapa banyak orang di dunia ini yang menganggap kamu baik. Insyaallah, mereka akan menjadi saksi di hadapan Allah atas semua amal kebaikanmu....

Insyaallah....

Untuk yang terakhir,
izinkan aku mengutip salah satu kalimat dari sebuah buku yang pernah ku baca:

“ Semua bunga itu cantik. Tidak ada bunga yang tidak cantik, walaupun mekar dengan cara yang berbeda-beda. ”


Subhanallah, kita semua cantik Ukhti !!!
Dan semoga, kita bukan hanya cantik, tapi juga baik.....
Sebuah renungan untukku, untukmu, untuk kita semua.
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati yang terkunci

ღ☆ღ*¨*¤*ღ☆ღ*¨*¤.¸¸::♥::♥::.¸¸.¤*¨*ღ☆ღ¸.¤*¨*ღ☆ღ
(´'`v´'`)
`•.¸.•´ Semoga Artkel singkat ini memberikan manfaat untuk kita semua.
.¸.•´¸.•*¨
(¸.•´ (¸.•´ ♥ SALAM UHIBBUKUM FILLAH ♥ Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥
♫•*¨*•.¸ﷲ¸.•*¨*•♫♥:♫*ღ☆ღ* •*♥♥♥♥♥♥*• *ღ☆ღ*♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ•♫

•*¨*♥♥ Thufail Na'im Ar'Syahid ♥*¨*♥*¨*♥ Khaura Al-Intifadhah ♥♥*¨*•

Sabtu, 25 Juni 2011

Walk in A Dreamy Road


Whisper of the wind draw with tears above the sky,
Washing the pretty light is shall sleep in it,
The place full of yearning,
The place with my vague memories,
Sky flowers of longings fade away like wild flowers,
Take down the sky,
The sounds of you dreams flowing away
Fly away along the starlight,
My heart filled up with the longings ,
Shall walk along the dream,


By. Febri Ari Sandi

Jumat, 24 Juni 2011

Lila Legawa ing manah

Gegayuhing ing katresnan, ateges kaya bayu ing siti, angucap lan netep saugering sukma lan raga.
Ojo sapisan-pisan kanggo pangrupa-rupa sing elek, linuweh sing becik kanggo urip bebrayan kanthi saklawase.


SakJeroning bebrayan katresnan kang wus tengah tahun lawase ono wae parupa-rupa lan godhane, opo maneh duweni rasa pinuduh lan rasa wasumelang ingkang gedhe. iku ateges prelu diilangi bebarengan kanthi ati kang resik lan prasaja, amarga bisa ngilangake rasa katresnan kang wus padha digayuhi.

Kula nyuwun sapisan iki supados pauger-uger ingkang wonten ing ndalem unek-unek kawula niki,supados saged mangertosi kanggo nggayuh katresnan kang luwih becik kanggo saklawase urip kanthi ridho saking Gusti Allah SWT.

wait a destiny


Biarkan waktu yang berbicara
Menjawab semua masa lalu
Mengatur masa depan
Menata langkah
Menatap kehidupan
Dalam isak dan iba ku renungkan
Hanya pilu yang membisu
Andai kembali waktu itu
Ku ingin kebenaran terdengar di telingaku

Ketika Kuncup Luruh

Ketika
Kuncup Luruh
Terpecik Nila
Oleh: Hani Darmawan

Ahmad terduduk luruh seluruh tulangnya serasa lepas dari raganya. Tidak
satu katapun dapat terucap dari bibirnya. Ia hanya mengeleng pelan
ketika mas Iwan , kakak iparnya menanyakan tentang proses pemakaman. Ia
mengangguk mengiyakan semua kata-kata mas Iwan tanpa memikirkan lagi
Sejuta rasa sesal menikam dan menusuk jiwanya.Tiga tahun bukan waktu
sebentar untuk menunggu kehadiran makhluk mungil yang lucu dan lembut
itu untuk mengisi hari-harinya bersama Tiara.
Terbayang jelas di ingatannya bagaimana hari-hari selama hampir delapan
bulan ini ia isi dengan penuh semangat dan harapan .Bagaimana ia dengan
ikhlas membuatkan segelas susu untuk Tiara setiap pagi dan sorenya,
bagaimana ketika ia mengelus-elus perut Tiara yang semakin membesar dan
merasakan tendangan-tendangan kecil dari dalam perut Tiara.
Rasanya ia tak sabar untuk segera mengendong bayi mungilnya setiap kali
ia mendengarkan detak jantung dan melihat gerak makhluk mungil itu
setiap Tiara periksa USG.
Bagaimana rewelnya ia ketika memilihkan perlengkapan bayi , rasanya ia
yang cerewet dalam hal ini di banding Tiara.
“Jangan berlebihan mas, sesuai ukuran kita saja.” Tiara menginggatkan
Ahmad saat Ahmad ngotot memilih kereta bayi yang lebih mahal.
“The best buat adek ya..?” jawab Ahmad sembari mengelus perut
Tiara.Kalau tak ingat ini ditoko, ingin rasanya ia menempelkan
telinganya diperut Tiara untuk mendengar ‘jawaban’ dari calon anaknya
itu.
Tia hanya dapat menghela napas.”Ingat budget mas..”
”Itu bisa diatur” jawab Ahmad santai sambil berjalan kearah box bayi
yang cantik itu meski diikuti dengan harga yang aduhai.
Rasanya Ahmad sanggup bekerja lebih keras lagi agar bisa memberikan yang
terbaik saat si kecil itu lahir. Ia ingin semua sudah tersedia dan
sebagus mungkin.
Tapi sekeras apapun ia bekerja rasanya belum menjangkau impiannya untuk
dapat menyediakan istana mungil nan cantik bagi bayi mungilnya nanti.
Rumah, ya rumah yang ia tempati rasanya kurang pantas untuk menyambut
kedatangan buah hatinya,Rumah itu masih orisinil seperti saat ia beli
dulu dari developer.Kamar buat sikecil akan pengap rasanya kalau tidak
diganti desain interiornya.Dan lagi, dimana nanti pengasuh si kecil akan
tidur? Rumah ini hanya punya dua kamar yang tidak begitu luas, kasihan
buah hatinya nanti jika harus tidur dikamar sekecil itu.
“Nggak usah pake pengasuh mas, saya kan dirumah. Ibu baru akan pulang
kesolo kalau saya sudah pulih mas, jadi nggak perlu pengasuh , apalagi
renovasi rumah. kita kan hanya cukup untuk persiapan melahirkan mas,
bukan untuk renovasi rumah. Lagipula bikin kamar lagi diatas kan nggak
cukup sepuluh juta kan mas.” Ucap Tiara mengingatkannya.
“Ya…” balas Ahmad pelan sambil mengenggam tangan Tiara. Ia merasa tak
berdaya tak dapat memberikan yang terbaik buat istri dan anak yang sudah
lama mereka nanti-nantikan.
Ahmad tahu benar bagaimana usaha Tiara agar dapat hamil. Dari mulai
konsultasi ke dokter ahli, pijat, minum ramuan tradisional sampai
melepas kariernya yang sebenarnya harus Ahmad akui; lebih menjanjikan
daripada Ahmad sendiri.
“Nggak pa-pa aku berhenti sekarang mas, kata dokter mungkin karena aku
terlalu capai jadi belum hamil. Lagipula nanti toh aku berhenti juga
untuk mengurus anak kita .” papar Tiara ketika Ahmad menyangsikan
keputusannya untuk berhenti. Ahmad tahu; pekerjaan Tiara telah mendarah
daging baginya, karena sesungguhnya ia adalah seorang workaholic.
Tapi Ahmad punya keinginan lain dan rasanya akan segera terwujud. Pagi
ini rasanya semakin dekat saja bayangan sebuah rumah mungil nan cantik
dengan sebuah kamar berinterior indah ,nuansa lembut untuk anak-anak dan
dilengkapi peralatan bayi yang bermutu tentunya.
Ia juga akan menyiapkan pengasuh si kecil agar Tiara tidak terlalu capai
dan si kecil dapat optiomal terawat dan terawasi.
“Terimakasih banyak pak. Bagaimana , diskon yang dua setengah persen itu
bapak inginkan dalam bentuk cek atau tunai?” Pria berkepala botak itu
menyalami tangan Ahmad sambil memamerkan senyumnya yang dalam pandangan
Ahmad terkesan seperti penjilat.Tapi biarlah, apa bedanya dengan dirinya
saat ini ?
“Tunai saja, besok di bank .”
“Haiyaa..,saya mengerti.Tunai tentunya.” Kembali ia memamerkan senyumnya
yang bagi Ahmad terasa seperti melecehkan.Tentu saja tunai lebih aman,
tak ada jejak transfer.
Sekarang uang sebesar seratus dua belas juta lebih masuk kantongnya !
Itu bukan jumlah sedikit ! Dan itu cukup untuk mewujudkan harapannya
untuk menyambut sikecil.
Tiara menolak mentah-mentah ketika Ahmad mengajaknya ‘mengungsi’
sementara waktu kerumah orangtua Ahmad
“Darimana mas dapat uang untuk renovasi rumah ini?” suara halus Tiara
terdengar tajam di telinga Ahmad .Tiara tahu saat ini Ahmad sedang
mengerjakan proyek dikantornya, pembelian alat-alat itu dalam jumlah
yang tidak sedikit dan siapa saja bisa bermain di situ untuk mendapat
‘cipratan’, dan Tiara tak mau Ahmad terjebak disana.
“Aku pinjam kok, lagian bentar lagi dapat bonus, mungkin tiga setengah
kali gaji.” Lidah Ahmad sebenarnya terasa kelu ketika mengucapkan
kalimat itu. Bonus darimana? Perusahaannya mana mau memberikan bonus
sebesar itu, paling banter satu kali gaji. Selama menikah baru kali ini
Ahmad membohongi Tiara, dan itu disusul kebohongan-kebohongan
selanjutnya.Duh.!
“Benar ya mas, tolong hati-hati dengan rejeki yang kita makan, terlebih
sebentar lagi saya akan melahirkan sikecil ini. Jangan main-main mas,
dua nyawa yang mas pertaruhkan .” Ahmad hanya mengangguk tak kuasa
menjawab yang berarti hanya berbohong lagi.
Dari dalam mobil Ahmad dengan puas memandangi rumah mungilnya yang
bertingkat dua , cantik.Dan bagian paling indah itu ada di kamar bayi ia
desain dengan nuansa lembut nan cantik dan diisi oleh furniture bayi
kelas satu.
“Ah, mustinya mobil ini juga harus ganti, kasihan nanti buah hatinya
jika harus naik mobil tua ini.” Batin Ahmad sembari tersenyum
membayangkan Tiara duduk disampingnya memangku sikecil yang berceloteh
lucu.Dalam mobil yang layak dan berAC tentunya.
“Masih cukup.” Gumam Ahmad setelah menghitung dalam hati sisa uangnya
ditambah penjualan mobil ini, masih cukup untuk membeli sebuah sedan
bekas tahun 90 an.
Namun bayangan indah itu tiba-tiba tertutup mendung sehinga menjadi
suram. Entah karena apa Tiara pendarahan .Solusio plasenta!
Penjelasan dokter hanya menambah Ahmad bingung, rasanya ia dan Tiara
telah amat hati-hati menjaga kehamilan Tiara, kenapa bisa solusio
plasenta , yang kata dokter disebabkan benturan keras diperutnya atau
karena kondisi kesehatan yang buruk.
“Ibu pernah jatuh?” tanya dokter itu itu setelah tahu Tiara tak
bekerja.Tiara mengeleng.
“Mungkin saja ibu kena tendangan bapak sewaktu tidur, tak sengaja
tentunya.”komentar dokter itu seenaknya. Saat itu Ahmad mulai merasa
panas hatinya. Dokter sok tahu!Seenaknya saja ngomong, padahal kalau ia
tidur seperti batang kayu, tak bergerak-gerak, anteng!
“Suami saya anteng kok dok kalau tidur, rasanya tak mungkin ia menyepak
saya , lagipula masak sih saya tak merasa kalau tersepak? Pasti saya
sudah teriak dok..” Tiara segera mencairkan suasana karena ia merasa
pasti Ahmad sudah kesal.
Dan setelah berpikir beberapa saat, dokter itu kembali memberikan
komentar yang seenak perutnya , menurut Ahmad.
“Pak, Bu, kalau begitu sebaiknya bapak ‘puasa’ dulu, kasihan bayinya
kalau masih pendarahan lagi harus dikeluarkan, padahal baru tigapuluh
dua minggu, paru-parunya belum matang.” Ucapnya dengan kalem.
“Dokter sok tahu.!Kalau bukan perempuan sudah kumaki dia.!” Ahmad tak
tahan menahan emosinya begitu tiba di kamar dimana Tiara harus menjalani
bedrest di Rumah Sakit ini..Apa dia nggak tahu kalau Ahmad udah puasa
dari kandungan Tiara enam bulan?Dan itu bukan hal hal yang mudah bagi
lelaki normal seumurnya, tapi demi Tiara dan calon anaknya, apapun Ahmad
mau melakukan.Tapi dokter itu seenaknya saja komentar.!
“Sudahlah mas, dokternya kan Cuma menganalisa dan kasih masukan buat
kita. Jangan emosi gitu dong, ntar anaknya ketularan lho..” seperti
biasanya Tiara segera meredam emosi Ahmad. Dan seperti biasanya pula
Ahmad akan segera luruh emosinya jika menghadapi senyum manis Tiara
untuknya yang penuh ketulusan itu.
Tiara harus bedrest untuk menyelamatkan bayinya agar bertahan sampai
paling tidak tiga puluh lima minggu.Selama itu Ahmad rela melayani Tiara
yang harus benar-benar total ditempat tidur.Bagaimanapun ia tak ingin
kehilangan si kecil yang sudah lama mereka nantikan kehadirannya.
Tapi sekuat apapun keinginan dan usaha manusia, masih ada yang lebih
kuat diatas segalanya. Tiara memandang dengan wajah pucat kearah Ahmad
yang senantiasa setia menungguinya. Pandangan mata Tiara
berpindah-pindah dari mata Ahmad ke arah perutnya yang ia pegangi.
“Kenapa? Sakit?” tanya Ahmad dengan bingung dan ikut-ikutan memegang
perut Tiara.
Tiara hanya mengeleng dan membisu, tapi dari matanya mengalir butiran
air bening menuruni pipinya yang pucat. Setelah menarik napas panjang ia
istigfar berkali-kali, dan setelah dapat menguasai dirinya, ia berkata
lirih.
“Rasanya dia sudah nggak bergerak mas.” Meski suara Tiara terdengar
lirih dan tenang tapi bagaikan petir di telinga Ahmad.
Dengan panik Ahmad memanggil dokter yang segera memeriksa Tiara. Dan
terpaksa Tiara harus menjalani operasi Caesar untuk menyelamatkan
jiwanya. Tiara selamat, tapi bayi itu sudah dipanggil Alloh SWT beberapa
saat sebelum Tiara merasakan bahwa sudah tidak ada gerakan lagi di
perutnya.
Ahmad merasa seakan terhempas ke jurang yang tak berdasar, sakit yang
belum pernah ia rasa sebelumnya. Bayangan peristiwa silih berganti
bermain di pelupuk matanya. Kamar yang cantik serta segala sesuatu yang
ada di dalamnya yang telah ia siapkan untuk buah hati tersayang.
Tapi yang menusuk hatinya ketika teringat ekspresi wajah Tiara saat
mengingatkannya tentang dana renovasi rumah. ”Jangan main-main mas, dua
nyawa yang mas pertaruhkan.” Kata-kata itu masih tergiang di telinga
Ahmad.
***********************************
Ahmad menoleh dengan malas saat Iwan menepuk pelan pundaknya. ”Telepon
dari Tiara di Rumah Sakit.” Bisik Iwan sembari menyodorkan handphonenya
kepada Ahmad. Ahmad memang sengaja mematikan handphonenya, rasanya ia
ingin pergi kesuatu tempat dimana ia bisa sendirian merenungi kepiluan
hatinya dan rasa penyesalannya.
“Assalamua’llaikum..”suara Tiara pelan terdengar tapi tenang.
Tiba-tiba Ahmad merasa malu sendiri. Bagaimana mungkin ia malah
melarikan diri merenungi kesedihannya dengan melupakan Tiara? Padahal
Tiara pasti lebih merasa kehilangan dibandingkan dia. Tiara yang
mengandung bayi itu selama delapan bulan , merasakan
tendangan-tendangannya dan membawa kemanapun ia pergi.
“Mas, sudahlah. Alloh telah memanggilnya, ia milik Alloh, kita hanya
dititipi. Pasti Alloh punya rencana lain yang lebih baik untuk kita.
Insya Alloh ini yang terbaik mas.” Suara Tiara meski tenang tapi
terkandung air mata disana, tapi ternyata ia lebih tegar.
“Tolong mas ikhlaskan dia. Dia memang anak kita, tapi Alloh pemiliknya.
Saya hanya bisa mendoakan dari sini.” Tiara mengakhiri teleponnya dengan
salam setelah tak mendengar sepatah kata pun dari mulut Ahmad.
“Wa’allaikumsalam…”jawab Ahmad setelah tersadar dari lamunannya. Entah
Tiara msaih mendengar salamnya atau tidak.
Tapi sebuah kesadaran kini muncul dalam diri Ahmad. Ia harus kuat dan
ikhlas! Mungkin inilah cara Alloh menegurnya dan menyelamatkan anaknya
agar tak menikmati hasil tak halal dari bapaknya. Mungkin juga anaknya
enggan tinggal dan menikmati rumah serta kamarnya yang indah tapi ada
belepotan noda disana sini.
Ahmad beristiqfar beberapa kali sebelum akhirnya bangkit berdiri untuk
ikut mengurus pemakaman putrinya yang akhirnya ia berikan nama ‘Safa
Fitria’.Karena ia bersih, suci dan putih.
*************
Ahmad memandangi rumah mungil bertingkat dua yang cantik itu sambil
tersenyum , ikhlas dan lega. Meski rumah itu sudah bukan lagi miliknya,
tapi ia lega dapat mengembalikan uang dua setengah persen potongan harga
peralatan yang ia beli untuk kantornya.Ahmad hanya tersenyum dan tak
berkata sepatah katapun ketika manajernya memandangnya dengan wajah
penuh tanya sambil memegang cek sebesar seratus duabelas juta lebih itu.
“Maaf pak, tolong bapak tanda tangani surat ini.” Ahmad menyodorkan
surat bukti penyerahan cek itu pada manajernya, yang kemudian
menandatanginya dengan penuh rasa heran. Diam-diam sebuah rasa malu dan
sesal menyelimuti hatinya. Entah berapa kali berapa persen diskon yang
pembelian peralatan atau sub kontrak proyek yang telah masuk ke
rekeningnya?
Ahmad menstater mobil tuanya sambil melambai kearah rumah mungilnya yang
cantik. ”Masih belum ikhlas mas?
Goda Tiara yang duduk disampingnya.
“Masak Cuma melambai juga nggak boleh? “ Ahmad menoleh kearah Tiara
dengan wajah memelas. Tiara tertawa melihat ekspresi wajah Ahmad yang
seperti anak kecil dimarahi ibunya .
Mobil Ahmad melaju menuju rumah baru mereka yang ‘kembali’ sederhana.
Tapi disana ada harapan terajut rapi akan hadirnya kuncup didalamnya
yang akan tersirami dengan rejeki tanpa percikan nila meski tak sampai
setetes.
Copyright © Lembaga Dakwah dan Taklim (L-Data) 2002